Powered By Blogger

Minggu, 26 Mei 2019

Hidup Sebagai Bek Arsenal Tak Sebaik Yang Dipikirkan

Hidup Sebagai Bek Arsenal Tak Sebaik Yang Dipikirkan

Shkodran Mustafi menjelaskan bagaimana rasanya hidup sebagai pemain bertahan Arsenal. Shkodran Mustafi mengakui para pemain bertahan terkadang menjadi korban kritik ketika tim mengalami kekalahan.


Musim 2018/19 ini adalah musim pertama Unai Emery sebagai pelatih Arsenal. Mantan bos PSG itu belum benar-benar membentuk tim sesuai keinginannya. Lini serang bagus, akan tetapi pertahanan Arsenal masih rapuh.


Faktanya, The Gunner selalu kesulitan ketika bermaindi markas lawan. Stiker-stiker mereka bisa mencetak banyak gol, tetapi pertahanan mereka juga membiarkan lawan mencetak banyak gol. Hasilnya, Arsenal gagal mengamankan empat besar klasemen akhir. Mereka hanya mampu mengumpulkan 70 poin yang dimana poin tersebut tidak cukup untuk empat besar Premier League.


Menurut Shkodran Mustafi, pemain bertahan adalah korban dari sorotan yang berlebihan. Satu kesalahan pemain bertahan bisa dibicarakan begitu berlebihan, sebab kesalahan itu berdampak pada kebobolan tim.


"Jika di akhir musim anda bisa mendapatkan 70 poin, hal tersebut terjadi karena alasan tertentu. Jika anda memasuki pertandingan tanpa pertahanan dan hany pemain menyerang, saya tidak yakin anda bisa mendapatkna 70 poin," ucap Shkodran Mustafi.


"Bagi kami para pemain bertahan, jika kami membuat satu kesalahan saja dan lawan mencetak gol, bahkan jika dalam lima menit sebelumnya anda menyelamat gemilang di garis gawang, orang-orang tidak akan membicarakannya",lanjutnya.


Shkodran Mustafi mengatakan kegagala Arsenal di Premier League bakal menjadi motivasi bagus untuk final Liga Europa. the Gunners harus memenangkan laga tersebut dan jadi juara jika ingin kembali ke Liga Champions musim depan.

0 komentar:

Posting Komentar